Sebelum
saya bahas tentang Axle Shaft, mari kita lihat terlebih dahulu tipe penggerak
kendaraan yang banyak digunakan pada kendaraan mobil.
Penggerak
kendaraan pada mobil umumnya ada 4 tipe penggerak, yaitu :
1.
Tipe FE
– RD
Front
Engine – Rear Drive (FE-RD), dimana mesin diletakkan di depan kendaraan,
sedangkan roda yang menggerakkan kendaraan adalah roda bagian belakang.
2.
Tipe FE
– FD
Front
Engine – Front Drive (FE-FD), dimana mesin diletakkan di depan kendaraan, dan
yang menggerakkan kendaraan adalah roda bagian depan.
3.
Tipe RE
– RD
Rear
Engine – Rear Drive (RE-RD), dimana mesin di letakkan di belakang kendaraan dan
yang menggerakkan roda bagian belakang.
4.
Tipe 4
WD
Four
Wheel Drive (4 WD), mesin di letakkan di depan kendaraan, sedangkan yang
menggerakkan kendaraan adalah ke empat roda, baik roda depan maupun roda
belakang sama-sama menggerakkan kendaraan. Maka untuk menggerakkan ke empat
roda tersbut dipasanglah Transfer
Pengertian Rear Axle
Shaft
Axle shaft atau
poros penggerak roda adalah salah satu komponen sistem
pemindah tenaga, merupakan poros penggerak
roda-roda dimana roda-roda dipasang pada axle shaft sehingga beban roda
ditumpu oleh axle shaft.
Axle shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari differential ke
roda-roda.
Axle shaft pada
kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front
axle shaft (poros penggerak roda depan) dan rear axle shaft (poros
penggerak roda belakang). Pada kendaraan Front Engine Front Drive (FF) , front axle shaft sebagai penggerak
(driving axle shaft), sedangkan pada kendaraan tipe Front Engine Rear
Drive (FR), rear axle shaft sebagai penggerak (driving axle shaft).
Sedangkan pada kendaraan Four Wheel Drive (4WD) atau AWD, front axle shaft
maupun rear axle shaft sebagai sama-sama sebagai penggerak (driving
axle shaft).
Axle shaft diklasifikasikan menjadi :
1. Axle shaft rigid
2. Axle shaft independent
A. Rigid Axle Shaft
Type rigid sering digunakan pada kendaraan
berskala menengah keatas dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang
dirancang untuk medan-medan berat karena mampu
menahan beban yang berat.
Fungsi axle shaft pada type rigid :
a.
Penerus
putaran ke roda.
b.
Pendukung
beban roda
Menurut letaknya dudukan axle shaft dibedakan
menjadi 2 macam yaitu :
1. Front
axle yang
berfungsi sebagai penerus putaran ke roda
juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa dibelok-belokan.
Komponen-komponennya :
a. Front axle housing
b.
Front axle inner
shaft
c.
Front axle outer
shaft
d. Tappered roller bearing
2. Rear axle
yang
berfungsi sebagai penerus putaran dari
side gear ke roda.
Komponen-komponennya
:
a.
Axle shaft
b.
Gasket
c.
Axle shim
d.
Axle retainer plate
e.
Axle flange
Berdasarkan sistem
penopangnya axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Half floating type (setengah bebas memikul).
2. ¾ floating type (3/4 bebas memikul).
3. Full floating type (bebas memikul).
a. Half floating type (setengah bebas memikul).
Jenis ini biasa
digunakan pada kendaraan jenis sedan,
station wagon dan jeep.
Keuntungan :
1.
Konstruksi sederhana
2.
Biayanya murah
Kerugian :
1. Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan
langsung dipikul oleh poros.
2. Jika patah roda tidak ada yang menahan.
b. ¾ Floating type
(¾ bebas memikul).
Bantalan dipasang antara axle housing dengan wheel
hub dan axle shaft, secara tidak
langsung axle shaft ikut memikul beban kendaraan.
Jenis ini biasa digunakan pada truck ringan.
Keuntungan :
1. Berat kendaraan tidak
semuanya diteruskan ke axle shaft, sehing-ga axle shaft tidak bengkok.
2. Bila terjadi axle
shaft patah masih ditahan oleh bantalan.
Kerugian :
- Akibat
gaya ke samping tetap menimbulkan kebengkokan.
c. Full floating type (bebas memikul)
Pada type ini wheel hub ter-pasang kokoh pada axle
housing melalui dua buah bantalan dan
axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan
roda.
Type ini banyak digunakan pada kendaraan berat.
Keuntungan :
1. Berat kendaraan
seluruhnya dipikul oleh axle housing, sehingga axle shaft tidak menjadi
bengkok.
2. Gaya ke samping juga
tidak diteruskan ke axle shaft.
3. Faktor keamanan lebih
baik, dan sanggup memikul beban berat.
Kerugian :
- Biayanya
mahal
Cara
kerja axle shaft type rigid
Axle rigid disamping sebagai pe-nerus
putaran ke roda, seolah-olah merupakan lengan panjang seperti poros mati,
sehingga pada saat kendaraan berjalan kedudukan body kendaraan seolah-olah
mengikuti gerakan posisi axle.
Keuntungan
axle shaft type rigid :
1.
Konstruksi
lebih kuat.
2.
Cocok
untuk kendaraan skala medium ke atas.
3.
Sanggup
menahan beban berat.
4.
Moment
yang dihasilkan besar.
Kerugian :
1.
Suspensi
kendaraan keras
2.
Pada
saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak stabil.
3.
Sudut
beloknya kecil.
B. INDEPENDENT AXLE SHAFT
Type independent sering digunakan pada kendaran kecil dan umumnya jenis-jenis sedan, karena type ini disamping
konstruksinya ringan juga mampu
membuat sudut belok lebih besar.
Fungsi
axle shaft pada tipe independent :
1.
Sebagai
penerus putaran ke roda
2.
Sebagai
pendukung beban roda
3.
Sebagai
penstabil body kendaraan, karena
dilengkapi CV joint.
A. Cara kerja axle shaft independent
Dengan dilengkapi CV joint ma-ka pada saat
kendaraan melaju dijalan yang bergelombang ma-ka posisi body kendaraan se-akan
akan tidak terpengaruh oleh keadaan jalan, karena dengan dilengkapi CV Joint
pa-da setiap gerakan disamping bi-sa bergerak putar juga bisa ber-gerak memanjang, memendek dan membuat
sudut.
B. Constant Velocity Joint
Fungsi CV Joint :
Sebagai
penstabil posisi kendaraan terutama di jalan-jalan yang ber-gelombang.
C. Komponen –komponen CV Joint
a. Outer race
b. Ball cage
c. Inner race
d. Steel ball
Cara
kerja CV Joint
a.
Pada
saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh axle
shaft melalui inner race housing - steel
ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing - roda.
Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.
b. Sedangkan
pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari differential
diteruskan oleh inner race housing -
steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing - roda,
dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermediate shaft
steel ball juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut
yang memungkinkan keduduk-an kendaraan menjadi stabil.
Keuntungan dan kerugian axle shaft
independent
Keuntungan
:
1. Konstruksinya ringan.
2. Mampu membuat sudut
belok lebih besar
3. Perawatan mudah.
4. Body kendaraan lebih
stabil bila dibandingkan axle rigid.
Kerugian
:
1.
Tidak
mampu menahan beban besar
2.
Pada
bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
3.
Harganya
lebih mahal.
4.
Memerlukan
perawatan rutin.
Weeeeeeeeeeeee
BalasHapusAnjayy bisaan ceuk pa dudi
BalasHapusgak ada cara kerjanya poros roda anjir:v
BalasHapusMana cara kerjanya
BalasHapusPegel tangan mau rangkum
BalasHapusIyaaa eee gua juga mau rangkum😫😫
Hapusgood artikel min
BalasHapusperkenalkan guys, kami Toko velg mobil murah Tangerang untuk membantu kalian nih seputar modifikasi velg dan ban mobil
Sangat memuaskan Bagi saya
BalasHapusGak ada cara perawatannya poros roda
BalasHapusFungsi komponen" Nya
BalasHapusYaa kalean disuruh rangkum ya ama guru klean wkwkw.
BalasHapusSangat bagus
BalasHapusBeyyyoh kemeng ape rangkom
BalasHapusMantap materinya
Good
BalasHapusRasanya....
BalasHapusAnjing kontol
HapusNgentot
HapusAwkwowkwkwkw yang disuruh merangkum,rasanyyaa capeekkk bangett
BalasHapusKasian yg di suruh merangkum
BalasHapusSama bang jago
BalasHapusJangan Lupa follow Ig aku ig:@audi_kurniawan
BalasHapusOK thanks
Berat broh
BalasHapus